Lifestyle, Hobi, and Story

Menyambut Tahun Politik dengan Sikap Netral

Friday, November 16, 2018
Assalamu'alaikum  Indonesia,
Setujukah dengan anggapan Politik itu kejam?
Ada berapa banyak perpecahan dan permusuhan karena  politik?
Pernah ada yang bilang politik itu bisa membuat orang baik menjadi jahat, saudara menjadi musuh, dan itu sangat mengerikan.

Sejujurnya saya tidak terlalu suka membahas masalah yang nyerempet ke ranah politik. bukan apa - apa saya cuma tidak ingin menjadi sok tahu terhadap apa yang tidak saya pahami dengan baik. Bukan hanya takut berbicara dan beropini bahkan untuk sekedar share berita yang ada muatan politiknya saya mikir berkali - kali. 

Saat ini Indonesia sedang ada dalam tahun politik yang cukup panjang dan panas. Menjelang berlangsungnya pilpres untuk menentukan siapa Presiden yang akan memimpin Indonesia 5 (lima) tahun kedepan. 

Pemilihan umum (pemilu) pada awalnya ditujukan untuk memilih anggota lembaga perwakilan , yaitu DPR,DPRD Provinsi, DPRD kabupaten / kota. Setelah Amandemen keempat UUD 1945 tahun 2002, pemilihan presiden dan wakil presiden (pilpres), yang semula dilakukan MPR, disepakati untuk dilakukan langsung oleh rakyat dan dari rakyat sehingga pilpres pun dimasukkan ke dalam rangkaian pemilu. Pilpres sebagai bagian dari pemilu diadakan pertama kali pada tahun 2004.(Wikipedia)

Semenjak diumumkan paslon capres dan cawapres, suasana makin carut marut. Seperti ada perang dingin yang tidak berkesudahan. Masing - masing pendukung sibuk berkampanye dengan berbagai macam cara. Dari mulai yang terbuka sampai yang terlubung. Dari mulai cara yang cantik sampai cara - cara kotor dengan mengorek kesalahan, fitnah sana - sini, juga menebar hoax. Tanpa bermaksud menghakimi pihak manapun. Karena saya yakin kebenaran pasti akan menang kok. banyak - banyak berdoa saja.

Karena selemah - lemahnya usaha itu dengan berdoa yang sejatinya adalah sekuat - kuatnya senjata. Tapi Indonesia tidak hanya butuh doa, tapi butuh kerja nyata juga. Salah satu caranya mungkin dengan bersikap netral. Netral disini adalah tidak terpancing emosi dan memperkeruh suasana. Karena kita tidak benar - benar paham kenyataan sebenarnya dan tidak ada satu orangpun didunia ini yang seratus persen baik atau seratus persen jahat.

Kita semua berpotensi menjadi baik atau menjadi jahat, begitu pula Presiden. Karena President is a Human. Dia manusia biasa, bukan malaikat apalagi Tuhan. Yang tidak serta merta bisa mengubah Indonesia menjadi seindah Nirwana. Sungainya jernih, rindang, tak ada satupun orang kelaparan karena dinirwana semuanya serba kecukupan. Tidak ada orang jahat apalagi koruptor. hidup damai yang tidak ada kata usai. 

Sayangnya presiden kita masih saja manusia. Masih makan nasi, masih butuh hiburan dan liburan, masih juga suka khilaf dan kadang memihak. Singkatnya sama saja dengan kita masih banyak kekurangannya. Tapi wajar dong kalau kita merindukan sosok pemimpin yang bijaksana, jujur, baik akhlaknya, cerdas, merakyat, yang munkin seacra dengan sifat malaikat Rasanya itu bukan cuma impian rakyat indonesi tapi impian seluruh rakyat di belahan bumi manapun. Tapi realita yang kita hadapi adalah President kita masih manusia, jasi cenderung boleh, mendukung dianjurkan tapi fanatik buta terhadap kubu tertentu, sampai menjadi saling hujat dan bermusuhan, buat apa?

Kasarnya, mo siapapun presidennya kalo kita duduk manis doang dirumah, apa ujug-ujug dapet tunjangan hidup. Kita tetep kudu kerja keras, tetep kudu rajin menabung, kudu banting tulang supaya anak - anak bisa sekolah. 

Netral disini adalah tidak memihak namun tidak lantas menjadi masa bodoh. kemudian mengabaikan segala informasi. Terima informasi dan jadikan bahan pertimbangan dalam menetukan pilihan. Manan yang lebih banyak kebaikannya daripada keburukannya. Tentu dengan tetap menghargai pilihan orang lain. 

Kalau ingin Indonesia maju ya ayo  berjuang bersama, berkontribusi apapun profesi kita, dari segenap lapisan masyarakat. Indonesia butuh kita, karena kitalah sesungguhnya kekuatan itu. iya KITA, itu aku, kamu, kamu, kamu dan kamu semuanya adalah kita. Rakyat Indonesia pemegang kedaulatan tertinggi negara ini. 

Jangan mau dijadikan boneka politik apalagi di adu domba karena ketidak pahaman kita. Saya rasa dalam situasi seperti ini, Diam lebih baik.

Mari kita sukseskan Pilpres nanti supaya berjalan lancar dan kondusif. Dengan Luber Jurdil : Langsung, umum, bebas, rahasia, jujur dan adil. Siapapun nanti yang terpilih sebagai presiden semoga amanah dan jujur dalam menjalankan tugas negara. Pro rakyat dan tidak memihak golongan tertentu, cerdas, bijaksana  dan berakhlak mulia.

Bagi yang pasangan calonnya menang dipemilu nanti, selamat berbahagia. Bagi yang kalah kudu legowo menerima kekalahan. Toh, kita kudu tetep menjalani rutinitas seperti biasa. Ngantor bagi yang kerja kantoran, Nyawah bagi para petani, ngajar bagi para guru, dagang bagi para pedagang, kerja pagi para pekerja, ngojek para tukang ojek, belajarlah para pelajar, dan multitasking para ibu rumah tangga. Yang semoga rutinitas dan perjuangan kita sehari hari diberi kemudahan dengan kenaikan gaji, turunnya harga sembako, BBM, tarif listrik, juga biaya pendidikan. Semakin tenang karena suasana damai, aman dan kondusif. Mari  tetap bersatu membangun bumi indonesia tercinta ini semoga Allah SWT memudahkan langkah kita semua. Aamiin.

Terus kalau pemimpin kita nanti ingkar janji dan zalim pada rakyat? Biarlah itu menjadi urusan dia dengan Rabbnya. Mengingatkan boleh anarkis jangan.

Jadi, apakah poltik itu kejam? saya rasa yang kejam itu para tokoh politik yang mendewakan politik demi kepentingan pribadinya.

Meski begitu keberadaannya harus kita terima karena politik bukanlah hal yang tabu untuk dibicarakan mulai dari ruang sidang wakil rakyat sampai warung kopi. Apalagi di era digital seperti sekarang dimana informasi cepat sekali menjadi viral. Jadi sudah waktunya kita sadar politik. 

Jangan tanya saya pilih siapa karena itu rahasia. Yang penting tidak golput. Gunakan hak pilih kita karena satu suara dari kita menentukan masa depan bangsa. Jayalah selalu Indonesiaku. Di jauhkan dari segala musibah, aman dan damai, sejahtera seluruh rakyatnya. Aamiin.

Salam,

dari Ibu Pertiwi yang tidak ingin bersusah hati mikirin politik


Be First to Post Comment !
Post a Comment

EMOTICON
Klik the button below to show emoticons and the its code
Hide Emoticon
Show Emoticon
:D
 
:)
 
:h
 
:a
 
:e
 
:f
 
:p
 
:v
 
:i
 
:j
 
:k
 
:(
 
:c
 
:n
 
:z
 
:g
 
:q
 
:r
 
:s
:t
 
:o
 
:x
 
:w
 
:m
 
:y
 
:b
 
:1
 
:2
 
:3
 
:4
 
:5
:6
 
:7
 
:8
 
:9