Buku #TEMANTAPIMENIKAH |
Assalamu'alaikum,
Aku baca buku ini udah beberapa bulan lalu, mumpung masih happening banget ini, karena film nya bentar lagi tayang aku pengen review sedikit.
Eh be-te-we aku mereview buku bukan berarti aku seorang yang ahli gimana gitu ya, ini hanyalah review seorang aku yang hobi baca novel.
Jadi awalnya beli buku kuning ini karena liat timelinenya si penulis yaitu Ayudia Bing Slamet dan suaminya Ditto.
Disamping penasaran juga sama kisah mereka yg kalo dipikir - pikir hampir sama dengan kisahku dan suami, yaitu #temantapimenikah meski gak seratus persen sama sih karena ya aku dan suami gak seakrab itu di jaman old.
Buku terbitan Elex Media komputindo yang covernya berwarna kuning, setebal 208 halaman ini menceritakan kisah persahabatan antara Ditto dan Ayu dari SMP sampai sengan SMA hingga akhirnya memutuskan untuk menikah.
Saat SMP mereka satu kelas, persahabatan antara Ditto yang dikenal sebagai cowok supel dan Ayu yang tomboy sudah tidak diragukan lagi. Bahkan Ditto mengajak Ayu bergabung dalam Band sekolah mereka sebagai vocalis dan dia sendiri di bagian perkusi.
Yang ternyata alasan di balik ajakannya adalah agar mereka bisa lebih sering bersama.
Hingga akhirnya mereka lulus dari SMP dan tetap memilih melanjutkan di sekolah yang sama. Dan demi bisa sekelas dengan Ayu saat pembagian jurusan, Ditto bahkan rela menukar jurusan dari IPA menjadi IPS. Meski terdengar konyol ya gak sih.. Tapi toh mereka bisa membuktikan konsistensi dalam passion mereka.
Ayu dan Ditto sendiri sudah berulang kali ganti pacar. Entah karena tak cocok, bosen dan alasan lainnya. Sampai akhirnya Ayu merasa lelah untuk pacaran lagi karena harus berulang kali merasakan putus cinta.
------
Ayu Menatap Ditto untuk waktu yang cukup lama. Rasanya sangat berat untuk melepas sahabatnya selama enam tahun ini untuk pergi kuliah ke kota yang berbeda dengannya. Cowok itu sudah jauh lebih tinggi dari saat ia pertama kali bertemu dengannya di SMP. Gaya rambutnya pun sudah berubah, berhasil menunjang penampilannya tiap manggung bersama band-nya. Jadi lebih keren---sedikit keren, ralat. Ia tak akan mengakui hal ini di depan Ditto secara lansung. Bisa - bisa cowok itu nyengir selama sebulan karena senang.
---
Teman tapi Menikah hal. 113
Hingga saat mereka sudah lulus SMA dan memilih kuliah dikampus dan kota yang berbeda. Komunikasi mereka tetep berjalan meski tak se-intens sebelumnya. Bahkan sesekali masih sering bertemu.
Ditto yang di ceritakan dalam cerita ini sebenernya sudah punya perasaan special dengan Ayu sejak awal persahabatan mereka begitupun sebaliknya. Hanya saja mereka seperti enggan untuk mengakuinya.
Juga karena tak ingin merusak persahabatan mereka.
Saling mengagumi satu sama lain meski yang terlihat adalah sebaliknya.
-----
Satu hal yang menguntungkan dari jarak yang ada di antara ia dan Ayu adalah, setidaknya saat ini ia tak perlu memasang ekspresi senang atas kabar gembira yang ayu sampaikan tersebut.
Ditto tak tahu ia menghabiskan berapa lama untuk merenung dan memikirkan semua yang ia rasakan sejak awal kepada Ayu. Ia kira perasaan macam ini hanya bertahan saat mereka masih sekolah. Hanya rasa suka yang .... begitu saja. Suka karena terbiasa.
Benarkah Ditto menyukai Ayu?
Ditto tidak menemukan jawaban yang tepat sejak dulu ia tak ingin persahabatannya dengan Ayu hancur begitu saja karena ketidaksukaannya terhadap semua pacar Ayu, karena keinginannya untuk terus bersama Ayu, karena kesukaannya menatap Ayu yang bicara dengannya dan mata bulatnya yang selalu terlihat senang ketika membicarakan hal - hal yang ia sukai.
Ia menyukai Ayu, menyukai semua yang ada didiri cewek itu.
Ia menyukai sahabatnya.
Maka dari itu, sejak dulu bahkan sampai sekarang, ia tak akan memberi tahu hal itu kepada Ayu.
------
#temantapimenikah,hal.144
Singkat cerita, akhirnya Ditto memberanikan diri mengungkap perasaannya. Ayu yang sempet kaget dan bingung harus jawab apa.
Pada akhirnya mereka menikah karena merasa sudah menemukan teman terbaik sepanjang hidup mereka. Seseorang yang selalu ada dan menerima apa adanya.
Mereka punya masa lalu bersama, masa kini bersama dan punya masa depan bersama, so sweet...
Dari halaman pertama sampai terakhir, aku tuh kaya lagi dengerin seorang sahabat yang curhat ceritain perjalanan kisah cintanya, mengalir gitu aja.
Bahasanya lugas dan mudah dipahami, meskipun konflik ceritanya menurut aku datar aja, mungkin karena ending ceritanya udah ketahuan ya.. Jadi gak terlalu bikin penasaran banget.
Ya iyalah namanya juga kisah nyata,😁😁
Karena jodoh adalah misteri, kita tidak akan pernah tahu, sejauh mana kita berjalan, setinggi apa kriteria jodoh idaman, jika ternyata takdir kita adalah mungkin tetangga kita atau sahabat kita sendiri.
Seperti kisah Ayu dan Ditto misalnya, yakin deh banyak juga yang ngalamin kisah hampir sama kaya mereka.
Jadi, yang masih jomblo atau menanti jodohnya sabar ya.. Siapa tahu mereka adalah orang - orang yang ada di deket kalian. Kaliannya aja yang kurang peka!
"Bosan itu pasti, tapi jangan pernah saling pergi. Selalu sayang, ya"
-Teman tapi Menikah-
Wassalam,
Dari yang di nikahi temen sendiri,
Pertiwi
Baca juga ulasanku tentang buku Dilan, atau Kisah Ale dan Anya dalam Critical Eleven.