Lifestyle, Hobi, and Story

Terbawa Perasaan

Thursday, December 21, 2017
Baca cerbung di facebook dalam Komunitas Bisa Menulis, judulnya : Anak Untuk Suamiku. Dari judulnya aja udah bikin saya dag dig dug.

Cerita ini tentang pasangan suami istri yang sudah delapan tahun menikah belum di kasih keturunan. Karena tekanan dari pihak keluarga yaitu ayah sang suami yang sakit - sakitan dan sangat mengharap kehadiran cucu dari anak tunggal nya, membuat sang istri merasa serba salah. Segala cara telah di coba, kondisi mereka baik. Tapi mungkin Allah punya rencana lain.

Dalam kondisi psikis yang demikian, sang istri menyarankan suami untuk menikah lagi. Ikhlas? Mungkin. Tapi wanita mana yang rela berbagi suami?
Tentu saja sang istri tidak sungguh - sungguh dengan ucapannya.

Singkat cerita suami menikah diam - diam tanpa sepengetahuan istri pertama dan istri kedua langsung hamil. Sampai dengan lahirnya anak itu istri pertama belum tahu bahwa suami telah menikah lagi.

Sumpah rasanya nyesek banget! Cerita nya belum tamat dan aku sendiri belum tahu endingnya seperti apa.

Tapi membayangkan hal itu entah kenapa kok sakit banget ya..

Kenapa ada orang tua yang egois dan ada suami yang tega kayak gitu. Bukankah perkara keturunan adalah kuasanya Allah?

Apakah ketika istri marah dan kecewa saat di khianati itu artinya dia egois juga?

Terkadang cinta memang egois kan?

Beruntung itu hanya di cerita saja, dan aku berdoa semoga tak ada kejadian seperti itu dalam dunia nyata. Pernikahan adalah ibadah, sebagai sarana kita mendekatkan diri pada Allah, melahirkan keturunan itu adalah bonusnya karena sesungguhnya hanya Allah lah yang Maha Pencipta.

Hey kita bisa apa tanpa DIA? Istri, anak, jabatan, rumah, harta benda yang menurutmu itu adalah milikmu, semuanya cuma titipan,right?

Sekuat apa manusia berusaha, apapun jika Allah belum berkehendak maka semua itu takkan terjadi. Begitupun sebaliknya sekuat apa menolak jika memang anak itu harus lahir maka dia akan lahir kedunia atas izin-Nya.

Kalo mau di bilang Baper, saya jawab, Iya!. Tak perlu bertanya seperti apa rasanya. Mengerti rasanya di nyinyirin karena belum bisa kasih keturunan? Sulit untuk dilukiskan dengan kata - kata, biarlah airmata yang bicara,fiuhhh.

Kasihan ya belum punya anak? Wtf😱
Apa saya terlihat semenyedihkan itu sis? Jangan terlalu mudah menyimpulkan kehidupan orang lain.

Tak perlu terlihat bersimpati kalo pada akhirnya cuma mau mencubit hati orang lain. Alih - alih menghibur kalian malah menyebar garam di atas luka yang menganga. (haha.. Drama banget yaakk)

FYI, saya menikah 5th belum di kasih keturunan, rumah tangga harmonis, kesehatan kami baik. saya bersabar dan akan terus bersabar. Sejauh ini hidup saya bahagia.

Apa gak pengen punya anak?
Mungkin kurang sedekah?
Mungkin ibadahnya kurang?
Mungkin kebanyakan dosa?
Betul semua itu mungkin, siapakah yang layak menilai sedekah kita, amal kita, ibadah kita, kesungguhan kita, Niat kita dan seberapa besar ikhlas yang kita punya? Cuma Allah!

Ada berapa banyak pelaku maksiat yang di permudah mendapat keturunan? Ada banyak.

Ada berapa banyak orang baik yang ditunda keturunannya, ada banyak juga bahkan Nabi Ibrahim, Nabi Zakaria,

Jadi intinya, kudu banyak bersyukur. Sedikit cobaan yang kita alami harusnya tidak mengurangi rasa syukur kepada-Nya. Percaya Allah Maha Pengasih dan Penyayang. RencanaNya selalu indah, dan pasti yang terbaik buat kita.

Poligami memang di perbolehkan, silakan saja. Bagi yang mampu, bagi yang pantas, bagi yang lahir bathinnya sudah siap.
Tak ada sedikit pun niat menentang hukum Allah SWT.

Ada begitu banyak jalan menuju keridhoan Allah. Ada banyak sunah Rosululloh yang layak kita tauladani dan aplikasikan dalam kehidupan sehari - hari, bukannya memaksakan diri dan kondisi untuk berpoligami.



Be First to Post Comment !
Post a Comment

EMOTICON
Klik the button below to show emoticons and the its code
Hide Emoticon
Show Emoticon
:D
 
:)
 
:h
 
:a
 
:e
 
:f
 
:p
 
:v
 
:i
 
:j
 
:k
 
:(
 
:c
 
:n
 
:z
 
:g
 
:q
 
:r
 
:s
:t
 
:o
 
:x
 
:w
 
:m
 
:y
 
:b
 
:1
 
:2
 
:3
 
:4
 
:5
:6
 
:7
 
:8
 
:9